wakafkanjengsepuh.org

LEMBAGA WAKAF KANJENG SEPUH TURUT HADIR DALAM THE 11TH INDONESIA SHARIA ECONOMIC FESTIVAL (ISEF) 2024

Pada hari Ahad, 15 September 2024, https://www.instagram.com/p/C_8CwCRyIpf/Lembaga Wakaf Kanjeng Sepuh yang diwakili oleh Bapak Muhammad Yusuf Aria Widjaja, S.E.I., M.E., selaku Sekretaris Lembaga Wakaf Kanjeng Sepuh, turut berpartisipasi dalam The 11th Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) yang digelar di Ballroom al Marwah, Masjid Al-Akbar Surabaya. Acara tersebut mengangkat tema “Pemberdayaan Ekonomi Produktif melalui Optimalisasi Dana Ziswaf di Era Digital.”

Seminar ini menghadirkan berbagai narasumber terkemuka, termasuk Bapak Bandoe Widiarto, Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur, serta pembicara diantaranya Prof Dr H Waryono Abdul Ghofur (Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kemenag Republik Indonesia), Prof. Dr. Raditya Sukmana, S.E., M.A., (Koordinator Program Studi S3 Ilmu Ekonomi Islam Universitas Airlangga) dan narasumber hebat lainnya. Dalam sambutannya, Bapak Bandoe Widiarto mengutarakan bahwa Bank Indonesia menerbitkan 3 (tiga) hal inovasi digital dalam mendukung Sinergi Untuk Memperkuat Ketahanan Dan Kebangkitan Ekonomi Syariah Jawa. Program inovasi tersebut diantaranya Inovasi Digitalisasi Inklusi Keuangan Syariah, Digitalisasi Produk Halal, serta Digitalisasi Optimalisasi Ziswaf.

Paparan Prof. Waryono menyebutkan bahwa realisasi penghimpunan zakat yang terkumpul sekitar 11 triliun dengan potensi dari dana sekitar 327 triliun. Sedangkan, peta sebaran nasional dari tanah wakaf terbesar di Jawa Timur, tanah tersebut digunakan untuk masjid, mushalla, madrasah dari perolehan data ini belum dijadikan sebagai aset produktif. Trend Zakat yang ada di Jawa Timur yang sedang berlangsung adanya peran LAZ yang melakukan pemberdayaan kepada masyarakat dimana memiliki peran mustahiq yang bertransformasi sebagai muzakki. Pentingnya sinergi dan kolaborasi antara lembaga wakaf dengan berbagai pemangku kepentingan, termasuk institusi keuangan syariah dan teknologi digital. Selain itu, Prof. Radit mengungkapkan pentingnya big data dalam melihat deteksi masalah hingga memberikan pengambilan keputusan yang tepat. Lembaga Wakaf dapat melakukan profiling sebuah project yang menarik melalui sosial media tentang suatu program yang telah dibentuk.

Kami selaku pengurus LWKS tetap berkomitmen untuk terus berinovasi dalam pengelolaan dana wakaf guna memberikan dampak yang lebih besar bagi masyarakat, khususnya dalam pemberdayaan ekonomi produktif. Keikutsertaan Lembaga Wakaf Kanjeng Sepuh dalam ISEF 2024 merupakan langkah strategis dalam memperkuat peran wakaf dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan. Dengan pemanfaatan teknologi digital, diharapkan pengelolaan dana Ziswaf dapat dilakukan secara lebih transparan, efektif, dan efisien, sehingga dapat memberikan manfaat yang lebih luas bagi kesejahteraan umat. Lembaga Wakaf Kanjeng Sepuh akan terus berperan aktif dalam mengoptimalkan potensi wakaf, baik dari segi pengelolaan maupun pemanfaatannya, sebagai bagian dari upaya mewujudkan ekonomi umat yang kuat dan mandiri.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *